Jumat, 09 November 2012

Catatan malam ini..

Hmm.. Mungkin kesimpulannya untuk seminggu terakhir adalah..
Tak semestinya begitu peduli sama orang-orang sekitar..
Yang dekat maupun yang jauh..
Karena adalah sangat menyesakkan dada ketika kita di sebut sedang cari muka, menghubungi bila sedang ada perlu atau terlalu berlebihan memperhatikan..
Intinya, untuk diri ini yang begitu perhatian pada orang lain, tak perlu lagi seperti itu..

Ketika kita mendapatkan kesan, pesan dan kritik dari orang lain, tak perlu juga harus di dengarkan..
Maksud ku, boleh di dengarkan, karena tak mungkin kita menutup telinga dan mata ketika orang berbicara..
Hanya saja, kita bisa MEMILIH..
Harus DIIKUTI ATAU TIDAK..
Ikuti kata hati.. Dengarkan kata hati dari lubuk hati terdalam..
Karena ia tak pernah berdusta.. Hanya terkadang perasaan menuntunnya menuju kesimpulan yang salah..

Sudah saatnya mengedepankan logika daripada perasaan yang seringkali membuat kita terlihat lemah..
Bukan.. Bukan.. Aku sedang tidak merajuk atau bahkan menangis di perlakukan seperti ini..
Justru aku sedang kuat.. Justru aku sedang baik-baik saja..
Justru aku sedang menikmati perjalanan hidup ku yang (terlalu) berliku ini..
Aku sedang mencari jawaban dari petunjuk Tuhan ku..


Mencari jawaban..
Mengapa ayahku di panggil lebih dulu di saat aku sedang berjuang menyelesaikan kuliah ku..
Mengapa aku mengabaikan firasat di hari-hari terakhir ayah ku pergi..
Mengapa udaku menikah di saat keluarga sedang terpuruk..
Mengapa akhirnya aku mendapat pekerjaan di Tangerang yang justru jauh dari orang-orang yang ku sayang..
Mengapa aku di abaikan oleh orang-orang yang aku sayang nun jauh di sana di saat aku sedang rindu dan aku sudah mengatakannya, tahukah? aku sedang tak main-main dengan kata rindu itu..
Mengapa seringkali aku sakit hati ketika tak ada kabar pasti..
Mengapa ada mereka yang setiap hari membuat ku tertawa terbahak melupakan sejenak beban di hati dan pikiran ini..
Mengapa mereka setiap hari perhatian sekali pada ku..
Mengapa aku merasa punya keluarga baru di tempat baru..
Mengapa Tuhan mengirim kan teman lama dan menjadi teman sekerja ku..
Mengapa ada tawaran pulang dan pergi kerja bersama seorang teman perempuan yang ternyata rumahnya dekat dengan kost ku di saat aku ingin sekali beli motor..
Mengapa ada tawaran untuk menikah muda dengan lelaki baik, muda, pintar, mapan di saat aku justru menunggu..
Mengapa??

Tahukah..
Aku ingin pulang.. Berkumpul bersama kalian.. Mama.. Uda.. Lia.. Iting..
Dan juga kalian yang aku sayang..
Tapi, mengapa?? Mengapa??
Aku tak habis mengerti..

Tahukah..
Aku ingin bersimpuh di makam mu ayah..
Menangisi semua yang sudah terjadi ini ayah..
Sejak diri mu  meninggalkan kami dengan amanat-amanat mu itu..
Aku tak merasa berat jika kalian dan mereka ada di sisi ini..
Sekalipun jarak memisahkan.. Akan terasa beda rasanya jika keadaannya tak seperti ini..
Ya Ayah, aku kesepian sekalipun mereka (keluarga baru) selalu ada menceriakan hari ku..

Kalian, bisa berpendapat begini dan begitu..
Kalian, bisa berprasangka ini dan itu..
Tapi kalian tak benar-benar mengerti apa yang ku rasa hingga saat ini..
Aku butuh kalian.. Bukan omong kosong kalian..

Pasang surut hati ini..
Naik turun IMAN ini..
Tahukah.. Itu karena kalian..
Bahagia atau tidaknya aku di sini, itu tergantung kalian..
Tapi aku sedang berusaha bangkit dari keterpurukan..
Dan mengembalikan kepribadian ku yang dulu aku merasa nyaman..
Agar aku tak lagi bergantug dari respon kalian yang selalu aku tunggu itu..
Jangan salahkan aku, jika aku berubah..
Karena aku juga tak benar-benar menginginkannya..
Ini semata hanya agar kalian tau, aku bukan orang yang lemah..

Dan dari semua pertanyaan "Mengapa"..
Tuhan menjawabnya, "Karena itulah yang terbaik untuk mu.."

Tuhan mengeluarkan aku dari zona nyaman kehidupan agar aku tau arti hidup yang sebenarnya..
Tuhan melakukan ini pada ku agar aku bisa membedakan sendiri mana KETULUSAN dan KEMUNAFIKAN..
Tuhan membuat jalan hidupku berliku seperti ini agar kelak aku bisa lebih KUAT dari yang sebenarnya kalian lihat..
Tuhan merencanakan semua ini agar aku bisa SABAR, IKHLAS dan SYUKUR menjalani semuanya..

Tuhan.. ALLAH..
Jaga ia.. Jaga mereka ketika penjagaan ku tak sampai padanya..
Dekap ia.. Dekap mereka ketika dekapan ku tak mereka rasakan pada dunia nyata..
Tuhan.. Bahagia mereka adalah bahagia ku..
Duka mereka adalah duka ku..
Bagaimanapun itu, aku hanya akan mengadu pada Mu Tuhaaan..
Jika mereka membutuhkan aku, aku ada Tuhan.. Aku ada..
Sampaikan salam rindu ku padanya yang sedang aku rindu..
Karena cukup sudah mengungkapkan tapi tak ada respon.. #PERIH

Tentang ku.. Tentang pedih ku..
Tentang semua rasa ku..
Jika kalian merasa dekat.. Pastinya ada rasa lain di dalem dada..
Seperti halnya aku pada kalian..
Kalian hanya perlu bertanya, "kenapa?" atau "ada apa?"..
Tak sulit ku rasa..
Tapi jika memang rasa itu yang tak pernah tersangkut di hati kalian, aku pun tak bisa berkata apa..

Catatan pentingnya : Peduli itu perlu.. Khawatir itu boleh.. Wajar.. Sewajarnya saja..

Aku hanya takut menjadi orang yang benar-benar tak peduli dan hanya fokus dengan diri sendiri seperti beberapa tahun silam..
Hmm.. Tapi.. Mari kita lihat saja nanti.. Logika atau perasaan yang akan menang dalam pertempuran batin yang semoga berujung ini..

*kalian dan mereka : kecuali mama, Uda, Lia dan Iting

#Malam sepi di kamar kost 4x4 meter