Memang tak kencang sperti tgl 30 September 2009 yang lalu..
Tapi agak lama.. Mengayun-ayun..
Gemeteran.. Tentu saja.. Dagdigdug.. Ya pastilaaah..
Apalagi mengingat mama yang sedang di luar.. Yupz.. Mama pergi ke Pasar Raya Padang yang lokasinya dekat dengan pantai Padang..
Lebih syok lagi ketika melihat berita di televisi bahwa gempa kali ini berpotensi Tsunami..
Dan yang membuat aku lebih panik lagi adalah mama yang tak bawa handphone..
Jadi tak tau dimana posisi mama saat itu.. huhuhu
Akhirnya pasrah dan menunggu di rumah saja.. T_T
Setengah jam kemudian mama baru pulang.. Alhamdulillah baik2 sajo..
Walau ada sedikit cedera di kaki karna tersandung batu saat gempa dan kemudian jatoh ke aspal.. T_T
Maap ya Maaa.. Harusnya aku yang pergi ke Pasar itu.. Tapi malah menunda2 karna teriknya matahari dan tak ada motor membuatku malas pergi siang hari.. T_T *pengakuandosa
* * *
Sedikit cerita tentang gempa yang pernah aku rasakan seumur hidup ku..
Ada banyak cerita tentang ini..
Bahkan Kota ini lah yang mengenalkan aku tentang rasanya di goyang oleh gempa..
Disini pertama kalinya aku merasakan gempa..
Saat itu masih duduk di bangku SMA kelas 3 IPA 3..
Masuk pagi.. Setelah istirahat.. Ada pelajaran Fisika..
Seperti biasa.. Pada Pelajaran ini kami berlatih soal..
Caranya dengan mengerjakan soal di secarik kertas kecil (selembar kertas dibagi 4) dan dikumpulkan ke depan dengan berkompetisi (berlari2 ke depan)..
Lima orang tercepat yang mengumpulkan kedepan akan di beri nilai bonus..
Nilai bonus itu dikumpulkan setiap minggu.. Yang paling banyak akan mendapat hadiah dari Bu Emi, guru Fisika kami..
Yaaa.. Hanya dengan cara itu.. Pelajaran Fisika yang horor menjadi terasa menyenangkan..
Saat itu.. Sudah soal kedua.. Kemudian ada bunyi gemuruh di ruangan kelas itu seperti ada banyak orang yang berlari..
Awalnya, beberapa detik pertama, aku masih bisa berpikir, aku mengira masih ada kawan2 yang berlari untuk mengumpulkan soal kedepan.. Ternyata semua sudah duduk..
Dan akulah yang pertama berteriak, 'gempaaaaaaaaaaaaaa!!!' dan langsung bergegas membereskan tas dan semua yang ada dimeja..
Kemudian baru berlari menuju lapangan rumput didepan kelas ku..
Saat itu masih gempa.. Masih bergoyang2 seperti saat aku berada di Kapal Laut Merak-Bakaheuni.. hehe *pernahnaikkapallautdooonk :D
Kalo diinget2 sekarang, agak lucu yaa.. Begitu sigapnya aku sama barang2 ku di kelas itu.. Sedangkan teman2 ku yang lain ada yang hanya bawa badan saja.. tak sempat bawa apa pun bahkan Handphone yang ada di meja untuk dijadikan kalkulator.. hehehe :p
Mungkin ada sekitar 2 menit gempa itu kurasakan.. Setelah itu kaki ku tak berhenti bergetar hingga terduduk di lapangan itu dengan tetap memegang erat tas dan barang2 ku yang lain..
Teman2 ku sudah banyak yang mulai menangis.. Hingga kini aku heran.. Bukankah mereka sudah terbiasa dengan gempa ini?? Aku yang baru sekali merasakan saja tak menangis seperti itu..
Aku mulai mengambil Handphone yang berdering dari saku rok sekolah ku..
Orang rumah menghubungi ku.. Dan ayah yang berbicara.. Disitu lah aku mulai menangis..
Ntah kenapa.. Mungkin karena aku amat sangat takut dan selalu ada ayah yang menenangkan..
Rasa takut yang kurasakan.. Ayah juga merasakannya.. Selalu.. Ayah selalu tau kalau aku sedang takut..
Setelah agak tenang.. Kami digiring masuk ke kelas masing2..
Kemudian kami mendengar pengumuman kepala sekolah melalui Mikrofon sekolah..
Intinya.. Kami dipulangkan saat itu juga.. Dan besok.. Tergantung hari itu.. Jika masih ada gempa hingga malam hari.. Maka besok kegiatan sekolah ditiadakan..
Jika tak ada terjadi apa2.. Maka besok tetap sekolah..
Lalu kami pulang kerumah masing2.. Bergegas..
Angkot yang jarang dan penuh2 membuatku makin panik..
Dan akhirnya ada angkot kosong yang memutar.. Itu pun harus berebutan dan berjejal2 untuk dapat tempat di dalam angkot itu..
Tiba saatnya turun angkot.. Dan cobaan belum berhenti..
Akibat banyaknya orang yang pulang mendadak hari itu..
Ojek pun jadi langka.. Aku menunggu..
Kali ini ojek yang memilih penumpang.. Biasanya penumpang yang memilih ojek.. *ngelunjaktukangojeknya
Menunggu hampir setengah jam.. Akhirnya ada saudara ku yang lewat dan pastinya aku menumpang hingga rumah..
Dirumah.. Ayah menyambutku.. Aku menangis.. Menangis karena rasa nyaman berada di dekapannya.. *Tuhaaan aku rindu berada didekapannya.. T_T
Tak berapa lama.. Terjadi gempa lagi.. Kami dirumah berhamburan keluar..
Haduuuuuh.. Cape' uey lari2an trus hari ini.. -____-"
Hmm.. Pokoknya sehari itu beberapa kali terjadi gempa hingga malam.. Di dalam mesjid saat solat Dzuhur pun terjadi gempa.. Untungnya rakaat terakhir.. Selepas salam, aku langsung kabur pulang kerumah.. hehe
Memang tak seberapa besarnya.. Tapi aku cukup syok karena itu pertama kali.. Kami tak tidur dikamar melainkan di depan televisi.. hehe
Besoknya.. Tak sekolah pagi.. Tapi datang ke belajar tambahan untuk persiapan menempuh ujian Nasional.. Dengan tetap waspada.. Duduk dekat pintu.. :D
* * *
Cerita gempa yang lain..
Waktu menjelang puasa.. Sehari sebelum puasa tahun 2007..
Aku masih dikampus dan baru pulang hampir magrib dari kampus bersama seorang teman yang akan pulang ke daerah Aur Duri..
Sedangkan aku pulang ke rumah.. Bukan ke kost..
Dari Kampus ke Rumah itu naik satu bus kampus.. dua kali angkot.. dan satu ojek..
Atau.. Satu bus kampus.. dua bus kota.. satu angkot dan satu ojek..
Atau.. Satu bus kampus.. satu angkot.. satu bus kota.. satu angkot lagi dan satu ojek..
Banyak cara..
Nah saat itu aku rencana ambil jalur yang pertama..
Namun saat diangkot yang pertama.. Terjadi gempa.. Tepatnya setelah kawan ku turun dari angkot yang kami tumpangi..
Yaaaa.. Mulai panik (lagi).. Gempa yang cukup besar.. Angkot berhenti..
Setelah gempa berhenti.. Perjalanan di lanjutkan hingga Pasar Raya (yg dekat pantai)..
Suasana disana saat itu sangat kacau.. Bahkan ada yang berteriak sambil berlari..
Orang itu mengatakan bahwa air dipantai sudah surut.. Dan ia berlari dari tepi pantai.. ckckck
Sudah terbayang kah bagaimana kacaunya saat itu kawan??
Kacau sekali.. Aku yang harusnya berlari menjauhi pasar dan pantai malah mendekatinya.. *saraaaaph
Disaat itu ayah menelpon.. Menanyakan posisi ku dan menenangkan ku seperti biasanya..
Berusaha tegar sekuat tenaga.. Tapi air mata tak mw berkompromi.. *cengengbgtyaaa
Tak ingin berlama2 mellow.. Aku pun memutuskan untuk menyudahi percakapan dengan ayah..
Diakhiri dengan kata terakhir, 'ati2 ya nak..'
Mulai hujan juga saat itu..
Ada bus kota diluar jalur yang seharusnya menawarkan tumpangan untuk mengantar ke daerah dekat rumah ku..
Kemudian aku naik bus kota itu.. Berdesak2n.. Tak peduli siapa orang yang ada di sekitar ku..
Ternyata di sebelah ku seorang ibu yang sedang menangis memikirkan anaknya..
Yang aku kesal saat itu adalah.. Tak ada yang mengalah masalah tempat duduk untuk ibu2 itu.. Padahal yang duduk dominan laki2 muda yang sehat..!! huhft *emosi
Akhirnya aku dan ibu2 itu berdiri hingga tiba di tempat kami turun..
Bertahan berdesak2n hampir dua jam karena macetnya jalan malam itu.. *abismagrib
Turun dari bus kota serasa mendapat angin surga.. *kecekapak2disiko :D
Yaaa.. Legaaaa sekali.. Aku lanjutkan naik angkot yang juga sudah banyak yang penuh..
Tentang ojek tak ada masalah.. Karena aku mampir ke tempat saudara ku yang punya rumah makan di depan gang jalan rumah ku.. Aku diantarnya dengan mobil.. Sebelumnya aku disuruh makan dan solat..
Sampai dirumah dengan selamat..
Legaaaaaa liat muka orang rumah.. Walau mati lampu dan hujan..
Aku juga ditelpon oleh salah satu senior.. Uda Ferdi namanya..
Baik sekali.. Ia menanyakan kabarku.. Terakhir di kampus aku berpamitan padanya dan minta maap lahir batin untuk menghadapi bulan Ramadhan..
Sekarang ntah kemana tu si Uda.. Semenjak masuk forum kampus.. Aku tak lagi dekat dengannya.. Padahal ia orang pertama yang ku kenal di kampus terutama TP.. *tiba2rindu
* * *
Hmm yaaa..
Ada satu cerita gempa yang tak pernah ku lupa hingga saat ini..
Gempa besar tanggal 30 September 2009..
Nantikan yang selanjutnya.. Kalo disambung disini.. Terlalu panjang..
Pegel dah tu mata bacanya.. hehehe :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar