Syifa : Ini tentang rasa ku Al..

Al, masih teringat jelas dalam ingatan ku bagaimana cara mu mengungkapkan kata cinta itu padaku..
Tak hanya itu, tapi aku juga masih ingat bagaimana rasanya..
Bahagia.. Tentu saja.. Sadar atau tidak, rasa bahagia itu menyusup dalam dada ku..
Tapi kemudian aku bimbang.. Bimbang menerima, mengabaikan atau menolak rasa cinta mu pada ku..
Ya Al.. Seketika itu juga rasa bahagia itu berubah menjadi kebimbangan..
Seketika aku tak tau harus berbuat apa?
Seketika aku tak tau aku harus bagaimana? Terutama jika aku bertemu langsung pada mu..
Aaaah.. Sungguh sulit aku mengungkapkannya pada mu Al..


Kini.. Ketika waktu terus berlanjut..
Ketika hari terus berganti.. Aku menyadari sesuatu..
Aku baru saja menyadarinya.. Aku sadar, ternyata aku kehilangan mu (juga)..
Seperti yang pernah diri mu katakan pada ku sebelum aku pergi jauh ke Negara ini..
Rasa kehilangan yang menurutku wajar ini, mungkin sudah ada sejak lama..
Tapi aku sering mengabaikannya karena aku tak benar-benar tau rasa apa yang ada di hati ku..
Mungkin aku juga mencintai mu.. Aku tak yakin dengan itu..


Al.. Suatu hari nanti.. Jika aku merasakan hal yang sama, maksudku, aku benar-benar yakin dengan rasa ku..
Apakah aku harus mengatakan pada mu juga?
Walau kini aku belum yakin.. Yang ku yakini kini aku hanya kehilangan mu..
Aku belum tau kita nanti akan seperti apa..
Hanya ingin memastikan.. Apakah aku harus mengatakan pada mu juga?
Suatu saat, aku akan bertanya pada mu tentang ini..


Lalu.. Jika aku mengatakan pada mu, apa yang akan kita lakukan ke depannya?
Aku bukan minta kepastian.. Hanya saja, aku ingin tau tentang ini..
Agar aku juga bisa mempertimbangkan, harus ku katakan pada mu atau tidak..


Hmm.. Al.. Jaga diri mu baik-baik disana..
Aku masih menanti kabar mu di sini..
Lebih tepatnya, aku menanti kabar kedatangan mu menemui ku disini Al..
Aku.. Menunggu..

Gambar dari sini..