Aku sudah wisuda.. Namun ayah tak ada untuk mendampingi..
Itu juga lah sebabnya, aku tak mendaftar bintang aktifis untuk disebutkan saat wisuda di Fakultas..
Karna ayah ku tak ada.. Harusnya nama ayah di sebut juga dan membuatnya bangga..
Namun itu tak akan pernah terjadi.. Jadi untuk apa aku mendaftar bintang aktifis?? Hmm..
Mari ku lanjutkan crita sebelumnya..
Tentang hari-hari terakhir ku sebelum kehilangan ayah..
* * *
Selama 11 hari itulah aku menjalani aktifitas yang sudah aku sebutkan sebelumnya..
Kala itu juga pas dengan akhir waktu libur..
Aku harus tetap kekampus untuk mengurus jadwal kuliah semester selanjutnya..
Tentang ayah ku, ia hanya 3 hari 3 malam berada di ruang CVCU itu..
Kemudian ayah dipindahkan ke ruang rawat inap yang biasa..
Yaaa.. Memang tak sama tempatnya dengan ruang CVCU yang sterill dan sejuk karena ada AC..
Di ruang rawat inap ini, panas sekali.. Aku pun merasakannya.. Ditambah lagi jarang turun hujan waktu itu..
Ayah jadi tak bisa tidur nyenyak.. Tak bisa istirahat yang cukup..
Ayah pindah ke ruang ini karna sudah merasa lebih baik.. Dan kesehatannya cukup meningkat..
Setelah pindah.. Tak lagi seperti itu.. Menurun..
Perubahan yang signifikan itu terlihat dari matanya yang tak lagi cerah..
Dan tubuh ayah yang makin menyusut.. *tariknapastahannangis
Emosi ayah pun meningkat.. Mungkin karena menahan sakit.. Bicara yang ntahlah kalau ku dengar membuat ku emosi juga.. Atau terkadang sedih..
Saat itu, ayah lebih sering bilang, yang intinya, 'ingin cepat2 mati saja, ikhlaskan ayah, baik2 sm saudara, jagain mama sm adek2, kl sukses jngn lupa sm saudara, jangn brntem2 sm saudara, rajin2 solat.. dll'
Yaaa.. Terkadang aku tak terlalu mendengarkan, karena aku hanya berpikir kalau itu hanya karena ayah yang sedang tak kuat menahan sakit.. Tak pernah berpikir kalau itu memang firasat ayah yang akan pergi selamanya..
Singkat cerita, akhirnya ayah bisa pulang pada tanggal 9 Februari 2010..
Dijemput oleh orang yang sebenarnya bukan siapa2.. Namun kebaikan ayah saat masih di Jakarta dulu, membuatnya baik juga pada kami..
Dirumah pun sudah ditunggu oleh beberapa orang yang dekat.. Terutama teman2 ayah..
Namun ayah harus istirahat..
Kami, dirumah, tak lagi pernah menghidupkan televisi, bernyanyi2, atau bercanda..
Karna ayah akan marah luar biasa.. Itu karna sakitnya..
Aku bahkan tak diperbolehkan berangkat kuliah waktu itu..
Namun setelah berbicara baik2, maka aku tetap kuliah dan berangkat dari rumah..
Bukan dari kost atau rumah yang biasa disebut wisma, yang letaknya dekat dari kampus..
Jadilah aku perempuan tangguh, yang pergi pagi, pulang malam dengan angkot..
Tak jarang aku tertidur di angkot pulang saking letihnya..
Karna aku mengerjakan tugas2 dulu sebelum pulang.. Agar dirumah aku bisa istirahat, atau membantu mama..
Ke warnet atau ke kost teman..
Tugas2 organisasi aku kesampingkan, aku tak lagi fokus organisasi.. Tak ada lagi rapat sore, bahkan hanya untuk duduk berdiskusi masalah kuliah dengan senior atau junior..
Teman2 pun maklum.. Jadi berangkat ke kampus hanya untuk kuliah dan praktikum..
Selebihnya aku pulang secepat mungkin.. Atau, untuk menunggu jam kuliah sore, aku pulang ke wisma untuk tidur sebentar.. Lelahnyaaaa..
Tak jarang juga aku tepar.. Anemia kambuh.. Seperti mayat hidup akhirnya.. T_T
Beberapa hari di rumah, kesehatan ayah makin menurun..
Kondisi lingkungan rumah yang tak mendukung, karena rumah ku terletak di pinggir jalan, yang artinya amat sangat bising, di tambah lagi kunjungan teman2 dan saudara ayah yang tak tau waktu..
Akhirnya ayah minta tinggal di rumah yang ada di kampung mama.. Yaa.. Rumah yang di Solok.. Lebih tenang.. Lebih sunyi..
Ayah berangkat tanggal 3 Maret 2010..
Saat itu aku sedang kuliah Bahasa Inggris 2.. Hari Rabu Jam 8 pagi..
Seingat ku waktu itu, hape berdering dengan kerasnya disaat kuliah sedang khusyuknya..
Bukan tak ingat me-silent hape, aku memang sengaja..
Sejak ayah di rumah sakit, aku sengaja tak me-silent hape saat kuliah..
Saat itu, aku langsung minta izin, setelah sebelumnya agak panik karna dering hape itu..
Tlep dari mama yang mengabarkan sudah di jalan pergi ke Solok..
Aku menangis waktu itu kawan..
Bukan karena aku cengeng atau apa..
Aku sedih karena ayah pernah bilang, kelak kalau ayah meninggal, ayah ingin dikuburkan di Solok itu.. Persis di belakang rumah..
Dengan perginya ayah ke sana dan keadaan kesehatan ayah yang tak stabil, rasanya waktu itu, seperti tak akan bertemu ayah lagi.. Sperti memang ayah akan pergi untuk selamanya.. Seolah ajal ayah sudah semakin dekat..
Aku pun berbicara dengan ayah di telpon waktu itu.. Ayah menenangkan, ayah bilang, ayah hanya sebentar.. Ayah hanya ingin istirahat dengan tenang, dirumah tak kondusif.. Ayah akan pulang secepatnya.. Yang bener lah kuliahnya.. Ayah ga pa2.. *ingatsekali
Lalu menutup telpon, dan aku menangis di depan kelas yang sepi..
Setelah tenang, aku pergi ke toilet untuk mencuci muka.. Dan kembali ke kelas..
Selanjutnya, aku kuliah hingga sore dengan hati tak tenang..
Ingin cepat2 hari Sbatu agar aku bisa pergi ke sana..
Hari Jum'atnya aku mendapat kabar kalau ayah masuk RS (lagi)..
Kali ini aku benar2 panik.. Sekali pun awalnya aku tak di beritahu oleh adik ku yang sekolah dan tinggal disana.. Ayah yang menyuruhnya untuk tak memberitahu ku.. Agar tak mengganggu kuliah ku katanya..
Ayaaaaah.. Justru jika aku tau belakangan akan membuatku semakin gelisah dan merasa bersalah.. T_T
Hari Sabtu pagi akhirnya aku pergi bersama Iting.. Ia tak sekolah hari itu..
Sampe di rumah, aku langsung pergi ke RS.. Hanya sampai sore, tak menginap karna Uni yang akan menemani mama di RS malam itu..
Hari Minggu.. Harusnya pagi itu aku pergi ke acara Menanam Seribu Pohon yang diadakan Fakultas dengan peserta utama adalah angkatan 2009.. Ini adalah salah satu rangkaian acara pembinaan juga.. Aku disini sebagai Komisi Disiplin (KomDis) dan juga Koord. Lapangan (KorLap).. Tapi aku tak bisa datang dan posisi ku digantikan dengan kawan lain.. Aku hanya mendengar cerita tentang acara itu di telpon siang harinya..
Malamnya, Kawan2 TLC (Touring Lover Community) datang ke RS tanpa konfirmasi.. Langsung setelah acara itu..
Yaaa.. Malam itu mereka datang menjenguk ayah.. Mereka sudah kenal ayah, karna tiap pulang dr Touring, selalu ayah yang menyambut..
Mereka juga menghiburku.. Setidaknya malam itu aku bisa tertawa.. Walau hanya sesaat.. Mereka pulang jam 9 malam dari RS..
Malam itu aku menginap di RS.. Kami semua.. Kecuali Uda.. Ia masih harus kerja.. Hari senin Uda baru libur.. Malam itu juga smpt ada konflik antara aku dan ayah.. Ayah ingin di belikan kipas angin saat itu juga.. Sedangkan sudah lewat dari jam 9 malam.. Yang aku kesalkan, kenapa tak dari tadi saat kawan2 ku masih ada.. Kenapa mesti malam2 seperti ini.. Kenapa?? Ayah tak ingin besok.. Harus malam itu juga..
Mana ada toko yang masih buka jam segitu?? Kesal.. Aku melawan.. Ayah benar2 seperti anak-anak..
ALLAH memberi jalan keluar.. Sesaat terjadi konflik itu.. Ada saudara ku yang datang.. Membawa motor.. Jadilah aku pergi dengannya mencari kipas angin keliling kota Solok hingga bertemu satu toko elektronik yang sedang beres2 menutup tokonya di tengah pasar Solok itu..
Aku kembali ke RS.. Memberikan kipas angin.. Lalu aku pergi keluar.. Perasaan antara sedih dan kesal..
Sedih karna ayah selalu mengeluarkan kata2 seolah ingin pergi selamanya dalam waktu dekat..
Kesal karna konflik sebelumnya..
Aku duduk di luar.. Di gazebo RS.. Gelap.. Sendiri.. Ku dengarkan lagu Melly Goeslow Ft Baim yang judulnya 'catatan harianku' kalau tak salah..
Ada lirik lagunya yang seperti ini, 'Awan2 menghitam.. Langit runtuhkan bumi.. Saat aku tau kenyataan menyakitkan.. Burung sampaikan nada pilu.. Angin terbangkan rasa sedih.. Jemput bahagia di harinya.. Berikan dy hidup..' T_T
Malam itu aku bertemu dengan seorang yang baru ku kenal.. Namanya Bg Hendra.. Kami cerita2.. Ia lumayan preman, baru taubat karna seorang perempuan yang dekat dengannya.. Perempuan berjilbab lebar yang kini sudah tak tau kemana.. Makanya ia menghampiri ku yang sedang sendiri waktu itu.. Abang ini baik.. Ntah kemana crita kami waktu itu, seingatku lebih banyak share tentang agama dan pengalaman kami hingga jam 3 pagi2 buta aku ditelpon mama yang kehilangan ku karna tak ada di ruang rawat inap ayah.. Aku pun pamit pada abang itu dan kembali ke kamar.. Hingga kini.. Aku masih kontak dengan abang itu..
Aku pun (mencoba) tidur.. Tapi tak bisa.. Tidur2 ayam lah saat itu.. Hingga subuh hari..
Mencari sarapan.. Lalu sekitar jam 11 Uda, Da It, Kak Okta datang..
Uda berencana menemani mama untuk beberpa hari kedepan.. Uda sudah mengambil cuti..
Jadi aku dan iting bisa pulang ke rumah..
Tapi kami tak boleh pulang.. Bahkan pulang ke rumah yang di Solok..
Beraaaaat sekali ayah melepaskan kami kala itu..
Senin itu Iting harusnya ikut UTS di sekolahnya.. Dan aku ada beberapa praktikum mulai minggu itu..
Akhirnya aku hanya pulang kerumah di Solok saja setelah meyakinkan ayah bahwa kami akan tetap kembali kesini sore harinya.. Ke Rumah sakit..
Yaaa.. Sorenya aku kembali ke Rumah Sakit..
Kawan.. Ekspresi ayah saat itu masih terekam hingga saat ini..
Ayah bilang, 'kl emang vony sama iting mw pulang, relain lah ayah.. Maapin ayah ya.. Mungkin ga akan ketemu ayah lagi..' Sambil mengulurkan tangan pada kami untuk minta maap..
Mana mungkin aku bisa pulang saat itu?? Sediiiih sekali rasanya kawan.. Ekspresi yang tanpa tenaga itu kawan.. Seperti bukan ayah ku.. Ayah ku yang selalu ceria n senantiasa menasehati ku tentang arti hidup.. T_T
Selasa pagi.. Aku dan Iting kembali ke Rumah sakit..
Sambil membawa barang2 pulang.. Aku bulatkan tekad untuk pulang hari itu..
Iting harus sekolah.. Dan aku, tak mungkin lagi titip absen dan minta tolong kerjakan tugas pada teman atau juniorku.. Absen ku mulai terancam..
Kali ini lain.. Ayah merelakan kami pergi setelah aku mencium tangan dan wajahnya seperti yang biasa aku lakukan ketika bertemu atau berpisah dari ayah..
Yang lebih tak biasa adalah.. Ayah mencium wajahku.. Lamaaa sekali.. Kemudian memelukku dan membisikkan di telinga ku, 'maapin ayah ya nak, jagain mama sm adek2, jangn brentem, jangn sombong, bntuin adek2, yg rajin solatnya, trus juga jngn brhenti kuliah..' T_T
Seketika menggenang air mata di pelupuk mata ini.. Aku hanya mengangguk.. Tak sanggup berkata..
Setelah melepaskan pelukan, aku menunduk, membalikkan badan dan tak lagi pernah menoleh ke belakang..
Berlinang air mata ini saat berjalan di lorong RS.. Sungguh, saat itu saat2 terberat untukku.. Ku hapus air mata agar Iting tak melihatnya, karna ia pun terlihat berlinang air mata..
Tak pernah lagi melihat wajah ayah hingga tanggal 17 Maret 2010 yang sudah menutup mata untuk selamanya.. T_T
Hari Jum'atnya aku mendapat kabar kalau ayah masuk RS (lagi)..
Kali ini aku benar2 panik.. Sekali pun awalnya aku tak di beritahu oleh adik ku yang sekolah dan tinggal disana.. Ayah yang menyuruhnya untuk tak memberitahu ku.. Agar tak mengganggu kuliah ku katanya..
Ayaaaaah.. Justru jika aku tau belakangan akan membuatku semakin gelisah dan merasa bersalah.. T_T
Hari Sabtu pagi akhirnya aku pergi bersama Iting.. Ia tak sekolah hari itu..
Sampe di rumah, aku langsung pergi ke RS.. Hanya sampai sore, tak menginap karna Uni yang akan menemani mama di RS malam itu..
Hari Minggu.. Harusnya pagi itu aku pergi ke acara Menanam Seribu Pohon yang diadakan Fakultas dengan peserta utama adalah angkatan 2009.. Ini adalah salah satu rangkaian acara pembinaan juga.. Aku disini sebagai Komisi Disiplin (KomDis) dan juga Koord. Lapangan (KorLap).. Tapi aku tak bisa datang dan posisi ku digantikan dengan kawan lain.. Aku hanya mendengar cerita tentang acara itu di telpon siang harinya..
Malamnya, Kawan2 TLC (Touring Lover Community) datang ke RS tanpa konfirmasi.. Langsung setelah acara itu..
Yaaa.. Malam itu mereka datang menjenguk ayah.. Mereka sudah kenal ayah, karna tiap pulang dr Touring, selalu ayah yang menyambut..
Mereka juga menghiburku.. Setidaknya malam itu aku bisa tertawa.. Walau hanya sesaat.. Mereka pulang jam 9 malam dari RS..
Anggota TLC yang perempuan.. ^_^
Malam itu aku menginap di RS.. Kami semua.. Kecuali Uda.. Ia masih harus kerja.. Hari senin Uda baru libur.. Malam itu juga smpt ada konflik antara aku dan ayah.. Ayah ingin di belikan kipas angin saat itu juga.. Sedangkan sudah lewat dari jam 9 malam.. Yang aku kesalkan, kenapa tak dari tadi saat kawan2 ku masih ada.. Kenapa mesti malam2 seperti ini.. Kenapa?? Ayah tak ingin besok.. Harus malam itu juga..
Mana ada toko yang masih buka jam segitu?? Kesal.. Aku melawan.. Ayah benar2 seperti anak-anak..
ALLAH memberi jalan keluar.. Sesaat terjadi konflik itu.. Ada saudara ku yang datang.. Membawa motor.. Jadilah aku pergi dengannya mencari kipas angin keliling kota Solok hingga bertemu satu toko elektronik yang sedang beres2 menutup tokonya di tengah pasar Solok itu..
Aku kembali ke RS.. Memberikan kipas angin.. Lalu aku pergi keluar.. Perasaan antara sedih dan kesal..
Sedih karna ayah selalu mengeluarkan kata2 seolah ingin pergi selamanya dalam waktu dekat..
Kesal karna konflik sebelumnya..
Aku duduk di luar.. Di gazebo RS.. Gelap.. Sendiri.. Ku dengarkan lagu Melly Goeslow Ft Baim yang judulnya 'catatan harianku' kalau tak salah..
Ada lirik lagunya yang seperti ini, 'Awan2 menghitam.. Langit runtuhkan bumi.. Saat aku tau kenyataan menyakitkan.. Burung sampaikan nada pilu.. Angin terbangkan rasa sedih.. Jemput bahagia di harinya.. Berikan dy hidup..' T_T
Malam itu aku bertemu dengan seorang yang baru ku kenal.. Namanya Bg Hendra.. Kami cerita2.. Ia lumayan preman, baru taubat karna seorang perempuan yang dekat dengannya.. Perempuan berjilbab lebar yang kini sudah tak tau kemana.. Makanya ia menghampiri ku yang sedang sendiri waktu itu.. Abang ini baik.. Ntah kemana crita kami waktu itu, seingatku lebih banyak share tentang agama dan pengalaman kami hingga jam 3 pagi2 buta aku ditelpon mama yang kehilangan ku karna tak ada di ruang rawat inap ayah.. Aku pun pamit pada abang itu dan kembali ke kamar.. Hingga kini.. Aku masih kontak dengan abang itu..
Aku pun (mencoba) tidur.. Tapi tak bisa.. Tidur2 ayam lah saat itu.. Hingga subuh hari..
Mencari sarapan.. Lalu sekitar jam 11 Uda, Da It, Kak Okta datang..
Uda berencana menemani mama untuk beberpa hari kedepan.. Uda sudah mengambil cuti..
Jadi aku dan iting bisa pulang ke rumah..
Tapi kami tak boleh pulang.. Bahkan pulang ke rumah yang di Solok..
Beraaaaat sekali ayah melepaskan kami kala itu..
Senin itu Iting harusnya ikut UTS di sekolahnya.. Dan aku ada beberapa praktikum mulai minggu itu..
Akhirnya aku hanya pulang kerumah di Solok saja setelah meyakinkan ayah bahwa kami akan tetap kembali kesini sore harinya.. Ke Rumah sakit..
Yaaa.. Sorenya aku kembali ke Rumah Sakit..
Kawan.. Ekspresi ayah saat itu masih terekam hingga saat ini..
Ayah bilang, 'kl emang vony sama iting mw pulang, relain lah ayah.. Maapin ayah ya.. Mungkin ga akan ketemu ayah lagi..' Sambil mengulurkan tangan pada kami untuk minta maap..
Mana mungkin aku bisa pulang saat itu?? Sediiiih sekali rasanya kawan.. Ekspresi yang tanpa tenaga itu kawan.. Seperti bukan ayah ku.. Ayah ku yang selalu ceria n senantiasa menasehati ku tentang arti hidup.. T_T
Selasa pagi.. Aku dan Iting kembali ke Rumah sakit..
Sambil membawa barang2 pulang.. Aku bulatkan tekad untuk pulang hari itu..
Iting harus sekolah.. Dan aku, tak mungkin lagi titip absen dan minta tolong kerjakan tugas pada teman atau juniorku.. Absen ku mulai terancam..
Kali ini lain.. Ayah merelakan kami pergi setelah aku mencium tangan dan wajahnya seperti yang biasa aku lakukan ketika bertemu atau berpisah dari ayah..
Yang lebih tak biasa adalah.. Ayah mencium wajahku.. Lamaaa sekali.. Kemudian memelukku dan membisikkan di telinga ku, 'maapin ayah ya nak, jagain mama sm adek2, jangn brentem, jangn sombong, bntuin adek2, yg rajin solatnya, trus juga jngn brhenti kuliah..' T_T
Seketika menggenang air mata di pelupuk mata ini.. Aku hanya mengangguk.. Tak sanggup berkata..
Setelah melepaskan pelukan, aku menunduk, membalikkan badan dan tak lagi pernah menoleh ke belakang..
Berlinang air mata ini saat berjalan di lorong RS.. Sungguh, saat itu saat2 terberat untukku.. Ku hapus air mata agar Iting tak melihatnya, karna ia pun terlihat berlinang air mata..
Tak pernah lagi melihat wajah ayah hingga tanggal 17 Maret 2010 yang sudah menutup mata untuk selamanya.. T_T
* * *
Aiiiiih..
bersambung yooo..
Udah nangis2 bombay lah ini.. T_T
maap yaaa..
nagis gua bacanya...males gua baca yg selajutnya...sori yo wak..
BalasHapusHmm.. yo wak.. tak apa.. maap ya wak, bikin lu nangis gitu..
BalasHapuslu aja yg baca bisa nangis.. pa lg gw yg nulis n ngalamin sndiri.. T_T
nangis beneran aku bacanya..
BalasHapusmbak yg sabar ya,,tetep semangat. ayah kamu udah sgt bangga bisa punya anak seperti mbak :)
hehe
BalasHapusyaaa.. maap ya udah bikin nangis..
yupz.. harus semangat!!
krna hidup trus berjalan.. :D
mksh ya Nisa, udh mampir.. :D