Semoga pada berkah lah ya segala persiapannya.. Amiiiiien..
“Voooooon.. Voooooon.. Ada kiriman niiiiiih..”
Hmm.. Masih pagi2 butaaa.. Ibu kost teriak2 dari lantai bawah..
“Ini baru jam 5 subuh loh buuu. Haduuuuh..” Batinku..
* * *
“Voooooon.. Voooooon.. Ada kiriman niiiiiih..”
Hmm.. Masih pagi2 butaaa.. Ibu kost teriak2 dari lantai bawah..
“Ini baru jam 5 subuh loh buuu. Haduuuuh..” Batinku..
“Voooooooooon.. Vooooooon.. Dari Padang looooh..” Kata Ibu Kost lagi..
“Whaaaat?? Dari Padaaaang? Minta apa ya gw dari Padang? Perasaan ga minta kirimin apa2 deh.. Hmm..”
Berpikir keras.. Aku masih enggan beranjak dari tempat tidur..
“Vooooon.. Vooooon.. Ntar ambil aja lah ya ke bawah.. Ibu ga sempet ke atas nih.. Si Saka (cucu Ibu Kost. Pen) lagi rewel nih..”
“Iyaaaa.. Iya Buuuuu.. Ntar Vony ambil sendiri ke bawaaaah..”
Akhirnya aku menyahut dan ikut teriak dari pintu kamar.. Tak mempedulikan teman sebelah kamar akan menutup telinga mereka pake bantal 3 lapis. Saking berisiknya kami di pagi-pagi buta ini..
“Huuuuhft.. Padahal juga ntar gw ke bawah.. Kenapa mesti diteriakin gitu coba..??” Aku menggerutu.
Kemudian aku pun mulai siap-siap berangkat kerja seperti biasa. Hari ini masuk pagi. Masuk pukul 07.00 WIB. Solat Subuh, mencuci baju (yang sudah direndam dari tadi malam), mandi dan makan. Lalu berangkat kerja.
Hari ini tak lupa mengambil kiriman sebelum berangkat. Ibu Kost meletakkannya di atas meja makan. Lalu aku membawanya ke kamar dan meletakkannya begitu saja di meja belajar yang ada di dalam kamar.
“Hmm.. Ntar aja deh bukanya.. Paling baju panjang.. Tapi kan belum minta kirimin dalam waktu dekat gini..” Kata ku dalam hati.
Aku pun berangkat kerja seperti biasanya. Tak sempat bertanya pada orang rumah, apa yang mereka kirimkan pada ku. Dan tak pernah ada pemberitahuan sebelumnya. Hingga aku pulang kerja pun aku tak sempat bertanya.
Sepulang kerja, aku membuka kiriman berbentuk kotak dengan tinggi sekitar 10 cm. Cukup berat. Diatasnya ada tulisan “JANGAN DI BALIK DAN JANGAN DI BANTING!!”. Ah, ini tulisan adik bungsu ku. Sekilas membacanya, aku tersenyum. Mengingat-ingat betapa seringnya kami saling ejek tulisan kami yang sebenarnya terlihat bagus dari beberapa sisi dan jika melihatnya dengan mata batin orang beriman. #hehe
Rasa penasaran mulai menghinggapi. Tentu saja. Mulai menebak-nebak apa isi kotak ini. Tebakan awal berupa baju panjang bisa saja salah, karena baju panjang tak mungkin ada peringatan seperti yang ku katakan sebelumnya.
Aku mulai tergesa membukanya. Dan SubhanALLAH, ternyata bungkusan kotak ini tak hanya satu lapis. Ada beberapa lapis, mungkin ini yang menyebabkan kotak terlihat besar dan terasa berat. Lapisan kertas Koran dan plastik hitam serta plastik bening. Aaaaah. Aku makin menggebu. Rasa penasaran itu tak hanya hinggap, tapi sudah menjiwai diri ku saat itu.
Di lapisan yang ke sekian, ada spot-spot minyak coklat dan aroma khas yang tak pernah ku lupa. Rasa-rasanya aku mulai bisa menebaknya dengan pasti. Aku makin tergesa membukanya.
Dan yaaaa.. Ini dia yang biasa aku dan keluarga ku makan saat puasa pertama. Ini rendang kawan. Ini rendang buatan mama ku. Ooooh. Sungguh. Mencicipi minyak yang menempel pada tangan ku, serasa minum air gunung yang begitu menyegarkan. Hati ku seketika segar. Aku bahagia kawan.
Selanjutnya aku menghubungi mama ku. Mengucapkan terima kasih, memberi kecupan dan bahkan ingin memeluknya. Beliau tau benar esok akan memasuki bulan puasa dan aku disini tak mungkin merasakan masakan spesial itu sehingga mengirimi ku tanpa sepengetahuan ku. Dengan mengirim rendang ini, aku akan merasakan suasana pertama puasa layaknya suasana di rumah yang biasa berkumpul dan makan bersama.
Dan ya benar, ini juga berarti mama memasaknya beberapa hari yang lalu. Biasanya hanya sehari sebelum hari H puasa. Betapa rasa cinta itu dapat mengalahkan apa pun, aku tau benar bagaimana cara membuat rendang yang memerlukan waktu minimal 5 jam untuk memasaknya. Dan dengan waktu itu kita harus terus mengaduknya, tidak boleh berhenti karena akan membuat masakan tidak matang merata. Ini cukup banyak dan seingatku, adik-adik ku sedang tidak dirumah, berarti mama membuatnya sendiri tanpa bantuan ku. Oh Tuhaaan. Berkahi usia mama ku. Sayangi ia Tuhaaan. Karena ia menyayangi ku sepenuh hatinya.
Kemudian aku meletakkan di meja tempat segala stok makanan yang ada. Aku ingin tidur sejenak hingga menjelang solat ashar. Nanti malam saatnya solat Tarawih pertama bulan Ramadhan tahun ini. Pertama puasa jauh dari keluarga. Pertama kalinya puasa hari pertama tanpa keluarga. Sepi dan hanya sendiri di bilik kamar kost. Memang ada teman kost yang lain yang juga senasib sepenanggungan. Tapi tetap beda rasa pastinya. Ah sudahlah, memang sudah jalannya seperti ini. Ingat tujuan awal. Anggap ini salah satu pengorbanan.
Tepat adzan ashar berkumandang aku terbangun dari tidur pendekku. Pendek sekali karena hanya satu jam waktu tidur ku. Beranjak dari tempat tidur kemudian menuju kamar mandi yang ada di ujung lorong deretan kamar kost ini.
Setelah keluar dari kamar mandi, aku melihat ada seseorang keluar dari kamar ku. Ia terlihat tergesa kemudian berlari. Spontan aku mengejarnya dan berteriak tapi suaraku seolah hilang. Aku bergegas menuju kamar, memeriksa apa yang hilang. Dan yaaa, ternyata semua masih lengkap.
"Trus tadi tu orang ngapain keluar kamar gw kayak orang abis maling? Ibu kost mana? Yang laen pada kemana yaaak??" Aku berpikir keras.
Aku pun memilih solat saja dengan perasaan tak menentu. Setelah solat aku langsung memeriksa tempat penyimpanan segala stok makanan. Sungguh seperti di sambar petir di siang hari. Kotak dengan tinggi 10 cm yang baru saja tiba hari ini, yang baru saja aku puja-puja sebelum tidur sudah lenyap. Ternyata orang tadi mencuri kiriman rendang ku. Sontak saja aku berteriak histeris.
"RENDANG GW ILAAAANG.. HUWAAAA.. RENDANG GW.. JANGAN CURI RENDANG GW.. HUHUHUHU.. RENDANG GW ILAAAANG.."
Semua orang menghampiri ku. Badan ku lemas dan mata ku gelap. Aku pingsan.
* * *
Dan ternyata semua itu hanya mimpi kawan. Tidak ada kiriman rendang. Tidak ada yang teriak pagi-pagi di kost. Tidak ada yang mencuri rendang saia dan tidak ada yang pingsan.
Itu MIMPI. Mimpi saia yang ingin sekali dapet kiriman rendang. Saia tau itu tidak mungkin. Bukan karena mama tak ingin mengiriminya. Hanya saja mama sedang kurang sehat sejak beberapa hari lalu. Terkena penyakit Cikungunya yang di tularkan oleh sepupu ku. Sedih rasanya, padahal kami pernah membincangkan masalah ini. Masalah kirim mengirim rendang ini. Ah sudahlah. Lupakan dan abaikan. Mari berdoa saja agar mama cepat sembuh dan dapat menunaikan puasa dengan lancar di negeri nun jauh di sana. Begitu pun dengan ku, semoga aku tak lagi bermimpi tentang rendang itu. *nangisdipojokankamar
Ngomong-ngomong masalah rendang. Semua udah pasti tau kan apa itu rendang??
HAAAAHH?? APAAAAN?? BELOM TAU?? *ngomongpakeurat #maap
HAAAAHH?? APAAAAN?? BELOM TAU?? *ngomongpakeurat #maap
Yaudah sini saia jelaskan.
Kalo kata saia, "Rendang itu semacam masakan berbahan baku daging sapi atau kerbau dengan saus seperti gulai tapi berwarna lebih gelap."
Kalo kata wikipedia, "Rendang adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau yang menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan bumbu rempah-rempah yang kaya."
Penampakannya tuh kayak gini..
Dari penampakannya aja tuh keren banget ya kaaan??
Apalagi tuh yaa kalo si rendang ini mampir di lidah kalian barang dikiiiit aja dah..
Hohoho *tolong dielap ya yang ngalir di bagian kanan kiri mulut kalian itu :p
Kalo kata wikipedia, "Rendang adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau yang menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan bumbu rempah-rempah yang kaya."
Penampakannya tuh kayak gini..
Rendang ini udah mateng sebenernya.. Tinggal diangkat sebentar lagi ajah.. *ngiler |
Apalagi tuh yaa kalo si rendang ini mampir di lidah kalian barang dikiiiit aja dah..
Hohoho *tolong dielap ya yang ngalir di bagian kanan kiri mulut kalian itu :p
Atau kalo mau tau lebih jauh lagi..
Coba baca ini : Rendang Padang : Masakan Terlezat di Dunia..
Rendang juga bukan sekedar makanan aja loh. Ada makna budaya yang tersirat di dalemnya.
Ambil dari Wikipedia.
"Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu:- Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari "Niniak Mamak" (para pemimpin Suku adat)
- Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai" (kaum Intelektual)
- Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
- Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Rendang juga punya sejarahnya (yang jg dari Wikipedia).
"Asal-usul rendang ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya; mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau. Karena itulah rendang dikenal luas baik di Sumatera dan Semenanjung Malaya.
Sejarawan Universitas Andalas Prof. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.” Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.
Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16). Rendang kian termahsyur dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka Rumah Makan Padang di seantero Nusantara, bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas."
Sejarawan Universitas Andalas Prof. Gusti Asnan menduga, rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16. “Karena perjalanan melewati sungai dan memakan waktu lama, rendang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal.” Hal ini karena rendang kering sangat awet, tahan disimpan hingga berbulan lamanya, sehingga tepat dijadikan bekal kala merantau atau dalam perjalanan niaga.
Rendang juga disebut dalam kesusastraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah yang membuktikan bahwa rendang sudah dikenal dalam seni masakan Melayu sejak 1550-an (pertengahan abad ke-16). Rendang kian termahsyur dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka Rumah Makan Padang di seantero Nusantara, bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas."
Nah saking enaknya..
Si negara tetangga itu seenaknya aja mengakui kalo rendang itu budayanya mereka..
Gitu lah yaaa kalo miskin budaya mah.. Semuaaa punya orang mau di ambil..
Dan kita ini sebagai warga negara Indonesia, kenapa sih tidak bangga sama apa yang udah kita punya di Indonesia? Kenapa? Begitu banyaknya keanekaragaman budaya kita yang indah-indah dan disukai masyarakat dunia, kenapa kita malah acuhkan dan mencintai budaya orang lain??
Trus kalo udah di ambil, baru deh ngutuk pihak itu, padahal emang kitanya aja yang ga menjaga dengan baik budaya kita..
Mari berjabat tangan erat.. Satukan emosional kita sebagai Bangsa Indonesia yang seyogyanya menjaga dan melestarikan segala apa yang pernah ada, bukan malah mengacuhkan lalu sadar tak sadar jadi kehilangan budaya.. Jangan sampe budaya kita dicuri lagi untuk kesekian kalinya oleh si tetangga yang miskin budaya..
SEMANGAT untuk INDONESIA kita..!!
Sekian sajo celoteh anak bangsa yang tak seberapa ini..
Jika ada salah-salah kata saia minta maap dan kepada ALLAH saia mohon ampun..
Trimakasih sudah membaca..
Wassalam.. ^_^
Sekian sajo celoteh anak bangsa yang tak seberapa ini..
Jika ada salah-salah kata saia minta maap dan kepada ALLAH saia mohon ampun..
Trimakasih sudah membaca..
Wassalam.. ^_^
sedang menanti rendang trip ke-2 :D he he he he
BalasHapushmm.. somboooooong.. :(
Hapusaduuuh baru niat minta kiriman rendangnya ternyata cuma -_-
BalasHapushehehehe
Hapusmaap ya Uzay.. namanya juga usaha.. hohoho :D
yahhh awk kira beneran rendang nya...
BalasHapusmau bulan ramadhan pon masi nipu" juga..
hadehhhh,,,
tobat wak..
ckck
bedain yg namanya nipu sama perkembangan imajinasi wak..
Hapusini salah satu seni menulis wak..
ckckck
*sokpaham #plaaak :p
Rendang adalah salah satu masakan daerah Padang yang mendunia...
BalasHapussaya suka banget dengan rendang apalagi abang saya.. hehe...
hidup RENDANGGGG...........
HIDUUUUUUUP..!! :D
Hapusini juga favorit saia bgt Kang Harjo..
mesti trima kenyataan puasa ini ga makan rendang bareng kluarga.. huhu :(
Ini salah satu makanan favorit Gue... XD biasanya pas lebaran selalu masak.. Moga tahun ini juga... *slurp
BalasHapuskl gw biasanya pas puasa pertama juga bg Glen..
HapusApalgi lebaran..
tapi ga buat tahun ini..
ga dpt pas puasa n lebaran.. :(
*nasibanakrantau
taragak pulang kampuang!! makan randang ama!! :'(
BalasHapushahahaha
Hapussama kita Han..
taragak randang amaaa..!!
Ya ALLAH!!! ITU PICTNYAAA...
BalasHapus*NGELAP ILER*
hihihihi
HapusAheeeeey..
Ada yg ngileeeer..
sukseees bikin orng ngiler.. wkwkwk :p
Judulnya bikin ngakak sumfehhh :D Kreatif banget sih wkwkw. format penulisanya juga, Selamat ya ! dapet award blog 4th blogger shout out "Berbeda tapi Tak Sama" dari gueee :)
BalasHapushihihihi :D
Hapusmakasiiiih.. makasiiih Fadhliii.. :-)
Hadiahnya mana? *eh
rendanggggggggg marry me!! *eh* aduhhh jadi pengen ke warung padang, makan rendang.
BalasHapushahahahha
Hapusparaaaah.. minta dinikahin ma rendang??
ckckck
dunia ini sungguh kejam yaaa.. *eh :p
bagi2 yak ntr kl udh beli.. :D
Rendang oh rendang
BalasHapuswah kak Vony dari padang yo
gak bisa bayangno kalau trasinya orang Sidoarjo dicuri sama negara tetangga dicampurin ama rendang
betul betul
jagnan curi budaya kita.
hahahahha
Hapusitu gimana jadinya yaaak??
rendang padang di campur sama trasi sidoarjo..
*ga kebayang
yupz.. salam kenal yaaa.. :D
jadi lapar ---
BalasHapusmakaaaaan.. hahahaha :D
Hapushmmm...
BalasHapuswhat hmmm??
Hapus